Rabu, 24 November 2010

SI PEMULUNG

Kisah Hidup Pemulung

Suatu hari ada seorang pemulung sedang memulung bekas-bekas sampah, ia menjalani pekerjaannya telah bertahun-tahun, setiap hari harus bangun pagi dan pulang malam, namun hasil yang ia dapat juga tidak seberapa, karena uang yang ia dapat harus ia gunakan untuk makan dan membayar kontrakkan .

Suatu malam pemulung itu termenung sambil mengistirahatkan tubuhnya yang telah tua, di dalam hatinya ia berkata: “Coba dulu aku menuruti perkataan ibuku, mau bersekolah, mau belajar, mungkin aku tidak akan seperti saat ini.” Sambil terbaring di lantai dengan dialasi karpet, pemulung itu terus terpikir akan perkataan ibunya, hingga mata telah lelah dan ia pun tertidur.
Sekolah Tidak Pandang Bulu

Keesokan harinya ia terbangun pagi, segera ia bersiap-siap untuk pergi bekerja. Ketika ia sedang memulung sampah, ada sejumlah anak-anak berpakaian seragam sekolah lewat di depan pemulung itu, anak-anak itu berkata: “Eh..., liat orang itu bau sekali dia.” Pemulung itu menahan hinaan anak-anak itu dengan hati sabar karena ia berpikir: “Mungkin ini memang salah ku juga.” Segera pemulung itu pergi meninggalkan anak-anak itu.

Pesan yang terdapat dari cerita diatas memperingati kita agar waktu yang ada sebaiknya kita gunakan untuk hal-hal yang berguna, karena jika kita selalu membuang-buang waktu, maka akibatnya akan kita rasakan di kemudian hari, seperti si pemulung. Akan tetapi sikap yang perlu kita pelajari dari si pemulung adalah ketabahan hatinya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar